Pages

CABOR BOLA BASKET

Peraturan permainan bola basket:
Aturan dasar pada permainan Bola Basket adalah sebagai berikut:
§  Bola dapat dilemparkan ke segala arah dengan menggunakan salah satu atau kedua tangan.
§  Bola dapat dipukul ke segala arah dengan menggunakan salah satu atau kedua tangan, tetapi tidak boleh dipukul menggunakan kepalan tangan (meninju).
§  Pemain tidak diperbolehkan berlari sambil memegang bola. Pemain harus melemparkan bola tersebut dari titik tempat menerima bola, tetapi diperbolehkan apabila pemain tersebut berlari pada kecepatan biasa.
§  Bola harus dipegang di dalam atau di antara telapak tangan. Lengan atau anggota tubuh lainnya tidak diperbolehkan memegang bola.
§  Pemain tidak diperbolehkan menyeruduk, menahan, mendorong, memukul, atau menjegal pemain lawan dengan cara bagaimanapun. Pelanggaran pertama terhadap peraturan ini akan dihitung sebagai kesalahan, pelanggaran kedua akan diberi sanksi berupa diskualifikasi pemain pelanggar hingga keranjang timnya dimasuki oleh bola lawan, dan apabila pelanggaran tersebut dilakukan dengan tujuan untuk mencederai lawan, maka pemain pelanggar akan dikenai hukuman tidak boleh ikut bermain sepanjang pertandingan. Pada masa ini, pergantian pemain tidak diperbolehkan.
§  Sebuah kesalahan dibuat pemain apabila memukul bola dengan kepalan tangan (meninju), melakukan pelanggaran terhadap aturan 3 dan 4, serta melanggar hal-hal yang disebutkan pada aturan 5.
§  Apabila salah satu pihak melakukan tiga kesalahan berturut-turut, maka kesalahan itu akan dihitung sebagai gol untuk lawannya (berturut-turut berarti tanpa adanya pelanggaran balik oleh lawan).
§  Gol terjadi apabila bola yang dilemparkan atau dipukul dari lapangan masuk ke dalam keranjang, dalam hal ini pemain yang menjaga keranjang tidak menyentuh atau mengganggu gol tersebut. Apabila bola terhenti di pinggir keranjang atau pemain lawan menggerakkan keranjang, maka hal tersebut tidak akan dihitung sebagai sebuah gol.
§  Apabila bola keluar lapangan pertandingan, bola akan dilemparkan kembali ke dalam dan dimainkan oleh pemain pertama yang menyentuhnya. Apabila terjadi perbedaan pendapat tentang kepemilikan bola, maka wasitlah yang akan melemparkannya ke dalam lapangan. Pelempar bola diberi waktu 5 detik untuk melemparkan bola dalam genggamannya. Apabila ia memegang lebih lama dari waktu tersebut, maka kepemilikan bola akan berpindah. Apabila salah satu pihak melakukan hal yang dapat menunda pertandingan, maka wasit dapat memberi mereka sebuah peringatan pelanggaran.
§  Wasit berhak untuk memperhatikan permainan para pemain dan mencatat jumlah pelanggaran dan memberi tahu wasit pembantu apabila terjadi pelanggaran berturut-turut. Wasit memiliki hak penuh untuk memberikan diskualifikasi pemain yang melakukan pelanggaran sesuai dengan yang tercantum dalam aturan 5.
§  Wasit pembantu memperhatikan bola dan mengambil keputusan apabila bola dianggap telah keluar lapangan, pergantian kepemilikan bola, serta menghitung waktu. Wasit pembantu berhak menentukan sah tidaknya suatu gol dan menghitung jumlah gol yang terjadi.
§  Waktu pertandingan adalah 4 quarter masing-masing 10 menit
§  Pihak yang berhasil memasukkan gol terbanyak akan dinyatakan sebagai pemenang

TEKNIK DASAR DALAM CABOR SEPAK BOLA

TEKNIK-TEKNIK DASAR SEPAK BOLA:

Sepakbola modern dilakukan dengan keterampilan lari dan operan bola dengan gerakan-gerakan yang sederhana disertai dengan kecepatan dan ketepatan. Aktivitas dalam permainan sepakbola tersebut dikenal dengan nama dribbling (menggiring bola). Menggiring bola diartikan dengan gerakan lari menggunakan kaki mendorong bola agar bergulir terus menerus di atas tanah. Menggiring bola hanya dilakukan pada saat-saat yang menguntungkan saja, yaitu bebas dari lawan.
Pada dasarnya menggiring bola adalah menendang terputus-putus atau pelan-pelan, oleh karena itu bagian kaki yang dipergunakan dalam menggiring bola sama dengan bagian kaki yang dipergunakan untuk menendang bola. Tujuan menggiring bola antara lain untuk mendekati jarak ke sasaran, melewati lawan, dan menghambat permainan.
Menggiring bola (dribbling) memiliki beberapa kegunaan yaitu sebagai berikut :
1.       Untuk melewati lawan
2.       Untuk mencari kesempatan memberikan bola umpan kepada teman dengan tepat.
3.      Untuk menahan bola tetap dalam penguasaan, menyelamatkan bola apabila tidak terdapat kemungkinan atau kesempatan untuk dengan segera memberikan operan kepada teman.
Untuk bisa menggiring bola dengan baik harus terlebih dahulu bisa menendang dan mengontrol bola dengan baik. Dengan kata lain, seorang pemain tidak akan bisa menggiring bola dengan baik apabila belum bisa menendang dan mengontrol bola dengan baik.

Kelebihan dan Kurangan Teknik Menggiring Bola (Dribbling)
Tidak setiap teknik dasar dalam permainan sepakbola akan selalu berhasil dilakukan dalam setiap pelaksanaan pertandingan. Akan tetapi, teknik-teknik dasar tersebut dipengaruhi oleh berbagai hal dan tentunya memiliki kelebihan dan kekurangan. Tidak terkecuali pada teknik dasar menggiring bola (dribbling).

Berikut ini dapat penulis jelaskan mengenai kelebihan dan kekurangan teknik menggiring bola (dribbling) :
1.        Kelebihan dribbling menggunakan kaki bagian luar yaitu bila menggunakan kaki kanan dapat mengecoh ke sebelah kiri lawan atau sebaliknya. Sedangkan kelemahannya adalah tidak bisa mengecoh lawan ke sebelah kanan bila menggunakan kaki kanan, begitupula sebaliknya.
2.      Kelebihan dribbling menggunakan kaki bagian dalam adalah dapat mengecoh lawan ke sebelah kanan lawan apabila menggunakan kaki kanan atau sebaliknya. Sedangkan kelemahannya adalah tidak bisa mengecoh lawan ke sebelah kiri bila menggunakan kaki kanan, begitupula sebaliknya.
3.       Kelebihan dribbling menggunakan bagian punggung kaki adalah dapat menggiring bola dengan arah lurus apabila tidak ada lawan yang menghalangi. Sedangkan kelemahannya adalah kurang efektif untuk mengecoh lawan ke sebelah kiri atau sebelah kanan.

 TEKNIK DASAR SECARA UMUM.
Pada dasarnya permainan sepakbola merupakan suatu usaha untuk menguasai bola dan untuk merebutnya kembali bila sedang dikuasai oleh lawan. Oleh karena itu, untuk dapat bermain sepakbola harus menguasai teknik-teknik dasar sepakbolayang baik.
Untuk dapat menghasilkan permainan sepakbola yang optimal, maka seorang pemain harus dapat menguasai teknik-teknik dalam permainan. Teknik dasar bermain sepakbola adalah merupakan kemampuan untuk melakukan gerakan-gerakan atau mengerjakan sesuatuyang terlepas sama sekali dari permainan sepakbola.

Adapun mengenai teknik dasar sepakbola dapat penulis jelaskan sebagai berikut :
1. Teknik tanpa bola, yaitu semua gerakan-gerakan tanpa bola terdiri dari :
a. Lari cepat dan mengubah arah.
b. Melompat dan meloncat.
c. Gerak tipu tanpa bola yaitu gerak tipu dengan badan.
d. Gerakan-gerakan khusus untuk penjaga gawang.
2. Teknik dengan bola, yaitu semua gerakan-gerakan dengan bola, terdiri dari :
a. Mengenal bola
b. Menendang bola (shooting)
c. Menerima bola : menghentikan bola dan mengontrol bola
d. Menggiring bola (dribbling)
e. Menyundul bola (heading)
f. Melempar bola (throwing)
g. Gerak tipu dengan bola
h. Merampas atau merebut bola.
i. Teknik-teknik khusus penjaga gawang.
Dalam penulisan makalah ini penulis mengambil salah satu teknik dasar sepakbola yaitu teknik menggiring bola (dribbling), karena teknik ini dapat dilakukan dengan berbagai variasi dalam melakukannya, antara lain menggiring bola menggunakan kaki bagian luar, bagian dalam, dan punggung kaki.

CABANG OLAHRAGA BOLA VOLI

SEJARAH BOLA VOLI:
Pada awal penemuannya, olahraga permainan bola voli ini diberi nama Mintonette. Olahraga Mintonette ini pertama kali ditemukan oleh seorang Instruktur pendidikan jasmani (Director of Phsycal Education) yang bernama William G. Morgan di YMCA pada tanggal 9 Februari 1895, di Holyoke, Massachusetts (Amerika Serikat).
William G. Morgan dilahirkan di Lockport, New York pada tahun 1870, dan meninggal pada tahun 1942. YMCA (Young Men’s Christian Association) merupakan sebuah organisasi yang didedikasikan untuk mengajarkan ajaran-ajaran pokok umat Kristen kepada para pemuda, seperti yang telah diajarkan oleh Yesus. Organisasi ini didirikan pada tanggal 6 Juni 1884 di London, Inggris oleh George William.
Setelah bertemu dengan James Naismith (seorang pencipta olahraga bola basket yang lahir pada tanggal 6 November 1861, dan meninggal pada tanggal 28 November 1939), Morgan menciptakan sebuah olahraga baru yang bernama Mintonette. Sama halnya dengan James Naismith, William G. Morgan juga mendedikasikan hidupnya sebagai seorang instruktur pendidikan jasmani. William G. Morgan yang juga merupakan lulusan Springfield College of YMCA , menciptakan permainan Mintonette ini empat tahun setelah diciptakannya olahraga permainan basketball oleh James Naismith. Olahraga permainan Mintonette sebenarnya merupakan sebuah permainan yang diciptakan dengan mengkombinasikan beberapa jenis permainan. Tepatnya, permainan Mintonette diciptakan dengan mengadopsi empat macam karakter olahraga permainan menjadi satu, yaitu bola basket, baseball, tenis, dan yang terakhir adalah bola tangan (handball). Pada awalnya, permainan ini diciptakan khusus bagi anggota YMCA yang sudah tidak berusia muda lagi, sehingga permainan ini-pun dibuat tidak seaktif permainan bola basket.
Perubahan nama Mintonette menjadi volleyball (bola voli) terjadi pada pada tahun 1896, pada demonstrasi pertandingan pertamanya di International YMCA Training School. Pada awal tahun 1896 tersebut, Dr. Luther Halsey Gulick (Director of the Professional Physical Education Training School sekaligus sebagai Executive Director of Department of Physical Education of the International Committee of YMCA) mengundang dan meminta Morgan untuk mendemonstrasikan permainan baru yang telah ia ciptakan di stadion kampus yang baru. Pada sebuah konferensi yang bertempat di kampus YMCA, Springfield tersebut juga dihadiri oleh seluruh instruktur pendidikan jasmani. Dalam kesempatan tersebut, Morgan membawa dua tim yang pada masing-masing tim beranggotakan lima orang.
Dalam kesempatan itu, Morgan juga menjelaskan bahwa permainan tersebut adalah permainan yang dapat dimainkan di dalam maupun di luar ruangan dengan sangat leluasa. Dan menurut penjelasannya pada saat itu, permainan ini dapat juga dimainkan oleh banyak pemain. Tidak ada batasan jumlah pemain yang menjadi standar dalam permainan tersebut. Sedangkan sasaran dari permainan ini adalah mempertahankan bola agar tetap bergerak melewati net yang tinggi, dari satu wilayah ke wilayah lain (wilayah lawan).

Ukuran lapangan bola voli yang umum adalah 9 meter x 18 meter. [3] Garis batas serang untuk pemain belakang berjarak 3 meter dari garis tengah (sejajar dengan jaring). Garis tepi lapangan adalah 5 cm.
Bola tersebut memiliki keliling lingkaran 65 hingga 67 cm, dengan berat 260 hingga 280 gram. Tekanan dalam dari bola tersebut hendaknya sekitar 0.30 hingga 0.325 kg/cm2 (4.26-4.61 psi, 294.3-318.82 mbar atau hPa).
Ukuran tinggi net putra 2,44 meter dan untuk net putri 2,24 meter.


Atletik


LEMPAR LEMBING

Definisi lempar lembing
Lempar lembimg termasuk salah satu nomor lempar dalam cabang olahraga atletik, prestasi yang di ukur adalah hasil lemparan sejauh mungkin. Ada beberapa teknik dasar yang harus dikuasai oleh atlet lempar lembing yaitu : Cara memegang lembing, cara membawa lembing, lempar lembing tanpa awalan dan lempar lembing dengan awalan.
Cara memegang lembing dibedakan tiga cara yaitu cara Amerika, cara Finlandia dan cara menjepit(tang).
Peraturan lomba lempar lembing
a.     Lembing terdiri atas 3 bagian yaitu mata lembing, badan lembing, dan tali pegangan lembing. Panjang lembing putra : 2,6m – 2,7m, sedangkan untuk putri 2,2m – 2,3m, beret lembing putra : 800 gram sedangkan untuk putri 600 gram.
b.     Lembing harus dipegang pada tempat pegangan.

c.      Lemparan sah bila lembing menancap atau menggores ke tanah.

d.      Lemparan tidak sah bila sewaktu melempar menyentuh tanah di depan          lengkung lemparan.

  

TOLAK PELURU

Definisa Tolak Peluru
Banyak orang awam mangenal apa itu peluru ?
Kalau sudah menyangkut dengan peluru pasti dihubung – hubungkan dengan senjata api. Karena paluru merupakan sebuah benda atau bisa disebut isinya dari senjata api. Tapi, peluru ini beda dengan apa yang difikirkan. Dan tidak ada hubungannya sama sekali dengan senjata api. Peluru ini kalau dihubungkan membanggakan bagi yang mendalaminya. Yaitu cabang tolak peluru yang masuk dalam daftar perlombaan Nasional maupun Internasional.

Tolak peluru merupakan suatu aktivitas yang dilakukan untuk  mencapai lemparan atau tolakan yang sejauh jauhnya. Peluru yang digunakan terbuat dari besi berbentuk oval dengan berat 3kg, 4kg, 5kg, 7kg. Dengan ruang lingkaran lebar 5 x 3m. Yang terpenting dari tolak peluru adalah peluru harus didorong keluar dengan kecepatan maksimal, dengan sudut kira – kira 40 derajat. Posisi untuk menolak harus ditekankan pada kaki. Karena kaki adalah bagian yang terkuat dari badan.

Teknik – teknik Tolak Peluru.
Cara memegang :
Peluru harus terletak pada akar jari-jari tangan. Jari pertama, kedua dan ketiga (telunjuk, jari tengah dan kelingking) merupakan titik - titik utama untuk membantu melontar. Jari-jari berdekatan. Jari kelingking dan ibu jari menjaga agar peluru  tergeser kesamping ke samping. Peluru harus tetap berada diposisi bawah rahang. Latihan yang pertama, gerakan dari lengan. Peluru harus didorong dari tempatnya bertopang dileher. Pada waktu menolak, siku harus setinggi mumgkin dan mengikuti terus dibelakang peluru, ketika peluru sudah dilepaskan, jangan sekali sekali membiarkan lengan tertuju dibawah peluru atau terburu buru ditarik. Kedua kaki sejajar berdampingan, menghadap kearah sasaran lemparan dan jarak antara kaki ini lebih lebar sedikit dari lebar pinggul. Setelah latihan pertama dikuasai, selanjutnya dilakukan dengan tolakan berdiri.
Tolakan berdiri
Yang menggunakan tolakan dengan tangan kanan, posisinya sebagai berikut:
·        Dagu, lutut dan ujung kaki kanan harus berada pada satu garis lurus vertikal. Punggung jangan membungkuk.
·         Jarak antara kedua kaki adalah dua atau tiga kaki tergantung tingginya atlet dan ujung kiri sejajar dengan kaki kanan.
·        Gerakan terakhir badan diputar keposisi semula waktu menolak. Selama gerakan ini harus ditekankan kecepatan panggul sebalah kanan, siku tetap dibelakang prluru dan mengikutinya dengan gerak lengan yang cepat. Pundak kiri tidak boleh turun dalam gerakan ini. Yang perlu ditekankan lagi, bahwa gerakan akhir harus siap dalam posisi dagu – lutut – ibu jari dangan siku dibelakang peluru. Sedangkan gerakan diantara kedua garis boleh geser kesamping, lamgkah-samping, langkah-belakang dan sebagainya. Tekanannya adalah pada kecepatan gerak yang selalu ditingkatkan.Tolak peluru memiliki dua gerakan yaitu Gaya Obrien (menyamping), dan Gaya Ortodok (membelakang).


LEMPAR CAKRAM

Definisi Lempar Cakram
Lempar cakram merupakan salah satu nomor dalam perlombaan atleik lempar. Lempar cakram sudah dikenal mulai zaman purba oleh bangsa Yunani Purba. Pada setiap olahraga olympiade yang diselenggarakan oleh bangsa Yunani Purba.Nomor lempar cakram menjadi salah satu nomor yang diperlombakan. Cakrm yang digunakan pada zaman purba dibuat dari logam dengan berat antara 3 sampai 9 ponds 91,36 – 4,08kg). Dalam Olympiade modern yang mulai diselenggarakan pada tahun 1896, nomor lempar cakram merupakan nomor lempar yang harus ada dalam setiap perlombaan atletik. Perlombaan lempar cakram  untuk  wanita baru mulai  pada Olympiade IX tahun 1928 di Amsterdam. Cakram yang digunakan dalam perlombaan dibuat dari kayu berbingkai besi (logam). Berat cakram yang telah dilakukan (standar) untuk perlombaan bagi peserta wanita adalah 1kg bagi peserta pria 2kg.

Belajar Pembelajaran

RANGKUMAN BELAJAR PEMBELAJARAN

Belajar adalah proses perubahan tingkah laku seseorang. Mengapa perlu belajar? Karena kita calon seorang guru dan tugas guru adalah belajar dan membelajarkan jadi perlu mata kuliah ini. Membelajarkan tidak hanya memberi, tetapi membelajarkan itu memberikan sebuaah motivasi supaya meu belajar. Agar  proses pembelajaran dapat terkonsepsikan dengan baik, maka seorang guru dituntut untuk mampu menyusun dan merumuskan tujuan pembelajaran secara jelas dan tegas. Kendati demikian, dalam kenyataan di lapangan saat ini, tampaknya kita masih dapat menemukan permasalahan yang dihadapi para guru (calon guru) dalam merumuskan tujuan pembelajaran yang hendak dilakukannya, yang berujung pada inefektivitas dan inefesiensi pembelajaran.
Pembelajaran adalah proses mempelajarkan orang lain. Adapun tujuan dari pada pembelajaran yaitu mengembangkan kemampuan yahng dimiliki oleh peserta didik secara optimal (keterampilan,berpikir,sifat). Definisi Belajar adalah belajar itu suatu cara yang dilakukan untuk merubah tungkah laku seseorang untuk lebih baik lagi, belajar dilakukan bisa dengan pengalaman dan dengan apa pun. Ini di lakukan karena manusia punya potensi yang bisa di kembangkan, belajar memerlukan waktu yang cukup lama.
Menurut Bloom perilaku individu dapat diklasifikasikan ke dalam 3 (tiga) ranah, yaitu:
1.   Ranah kognitif; ranah yang berkaitan aspek-aspek intelektual atau berfikir/nalar, di dalamnya mencakup: pengetahuan (knowledge), pemahaman (comprehension), penerapan (application), penguraian (analysis), memadukan (synthesis), dan penilaian (evaluation);
2.   Ranah afektif; ranah yang berkaitan aspek-aspek emosional, seperti perasaan, minat, sikap, kepatuhan terhadap moral dan sebagainya, di dalamnya mencakup: penerimaan (receiving/attending), sambutan (responding), penilaian (valuing), pengorganisasian (organization), dan karakterisasi (characterization); dan
3.   Ranah psikomotor; ranah yang berkaitan dengan aspek-aspek keterampilan yang melibatkan fungsi sistem syaraf dan otot (neuronmuscular system) dan fungsi psikis. Ranah ini terdiri dari : kesiapan (set), peniruan (imitation), membiasakan (habitual), menyesuaikan (adaptation) dan  menciptakan (origination). Taksonomi ini merupakan kriteria yang dapat digunakan oleh guru untuk mengevaluasi mutu dan efektivitas pembelajarannya.
TINGKATAN PERPIKIR menurut Bloom yaitu sebagai berikut:
1.   Mengingat (knowledge):
Mengingat adalah mengingat-ingat apa yang di pelajari. Ada pun ciri-ciri mengingat  yaitu bisa menggambarkan kembali dan bisa mengulang kembali.
Tahap mengingat belum ada pemrosesan informasi. Ada pun langkah-langkah mengingat adalah sebagai berikut:
Memasukan informasi →Menyimpan informasi →Meneluarkan informasi.
2.   Memahami (comprehention):
Artinya kemampuan untuk menangkap makna atau arti dariinformasi dariyang dipelajarinya. Memahami mempunya tingkatan yaitu sebagai berikut:
a.   Menterjemahkan: merubah bentuk komunikasi ke bentuk komunikasi yang lain, cara orang memahami yaitu bisa menjelaskan dengan kata-kata sendiri.
b.   Interprestasi: penapsiran
c.   Prediksi: prakiraan, kalau seseorang sudah memiliki kemampuan prediksi maka orang tersebut memiliki antisipasi/jaga-jaga.
Langkah-langkah kemampuan memahami adalah sebagai berikut:
·        Informasi →Menyimpan informasi →Mengolah informasi →Menyimpulkan informasi (makna).
Indikator memahami antara lain mampu menjelaskan dengan kata-kata sendiri baik lisan maupun tulisan. Memahami ada tinggkatannya yang pertama mampu menterjemahkan satu bentuk informasi ke informasi yang lain, kemudian menapsirkan, dan memprediksi adalah memprakirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang. Memprediksi itu menggunakan data dan pengalaman yanga ada.
3.   Menerapkan (aplication)
Adalah kemampuan untuk menerapkan apa yang telah dipelajari. Apa yang telah kita pelajari harus di terapkan atau digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
4.   Menganalisis (Analisis)
Adalah mampu menguraikan, mampu memerinci, mampu membuat klasifikasi (pengelompokan), dan mampu menghubungkan.
5.   Mensintesis (sinthesis)
Artinya setelah di kelompokan atau di analisis kemudian di simpulkan.
6.   Menilai (evaluatioan)
Adalah kemampuan untuk memberikan pertimbangan atau nilai kepada sesuatu (orang,benda,dll). Penilaian yang benar adalah penilaian yang menggunnakan kriteria atau patokan.
Patokan penilaian:
·        Patokan Absolut.
·        Patokan kombinasi (gabunga dari patokan absolut dan patokan kombinasi).
Penilaian ada dua macam:
a.   Penilaian secara objektif adalah penilaian menggunakan kriteria atau patokan, kalau menggunakan patokan yhang mutlak itu adalah patokan yang sebenarnya, kalau menggunakan patokan relatif itu adalah patokan yang tergantung kepada orang lain.
b.   Penilaian secara subjektif adalah penilaian yang tidak menggunakan krriteria atau patokan.

PSIKOMOTOR
Tingkatan kemampuan Psikomotor antara lain:
1.   Set (menentukan) adalah kemampuan bagian organ tubuh mana yang dominan di gunakan untuk melakukan suatu keterampilan tertentu.
2.   Perception (mempersiapkan) adalah mempersiapkan orgarespon terbibn tubuh yang akan banyak di gunakan.
3.   Guided respond (respon terbimbing) adalah melatih atau membimbing organ tubuh yang banyak di gunakan.
4.   Mechanism (mekanisme)  adalah biasa atau terbiasa menggunakannya (biasa memukul bola)
5.   Compleks over respond (mempariasikan) adalah gerakan berpariasi, hal yang sudah biasa kemudikan di pariasikan.
6.   Adaptation (menyesuaikan) adalah menyesuaikan gerakan dengan situasi yang terjadi.
7.   Creativiti (kreatif) adalah bisa menciptakan kreasi yang baru.
Proses ini merupakan suatu kegiatan yang dinamis, dimana siswa melalui keaktifannya akan dapat secara terus menerus mengembangkan kemampuan atau keterampilan motoriknya yang untuk mencapai tingkatan-tingkatan kemampuan motoriknya lebih tinggi melalui proses belajar atau latihan yang dilakukan.

MOTIVASI BELAJAR
Tujuan dari pada pembelajaran yaitu untuk meningkatnya kognitif (berpikir), psikomotor (keterampilan), afektif (sifat). Saat akan membelajarkan anak didik, seorang guru harus melakukan hal sebagai berikiut:
1)   Perhatian → tanpa perhatian pekerjaan kita tidak akan lancar. Perhatian adalah terpusatnya pikiran pada satu pikiran atau objek.
Concertraktion (perhatian) →ada yang Full (penuh) dan ada yang Devide (terbagi).
Konsentrasi atau perhatian timbul karena merasa penting/butuh, maka dari itu untuk menghadirkan perhatian anak didik, kita sebagai guru harus menjelaskan terlebih dahulu begitu pentingnya pelajaran yang kita bahas. Barulah annak didik merasa penting terhadap pelajaran tersebut.
Motivasi adalah kemampuan untuk menggerakan seseorang atau mendorong seseorangunntuk melakukan suatu perbuatan (aktifitas). Motivasi muncul karena adanya perhatian dan perhatian timbul karena merasa penting/butuh.
Menurut nartivisme dan naturalisme: motivasi itu bersumber dari dalam dirinya, oleh karena itu tidak bisa di paksakan. Sedangkan menurut empirisme: mmotivasi itu bersumber dari luar (external). Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di luar individu. Seorang guru itu adalah stumulator supaya memberi sebuah rangsangan, stimulusnya bagus maka responnya bagus pula.
                         Sumber            Internal
Motivasi                                    External
                                         Sifat                Intrinsik (sungguh-sungguh)
                                                             Extrinsik (pormalitas)
               Transpormatif adalah mengubah motivasi extrinsik menjadi motivasi intrinsik.
Tugas seorang guru adalah sebagai transpormatif motivasi, motivasi ada dua macam yaitu: motivasi extrinsik dan motivasi intrinsik. Motivasi intrinsik yaitu motivasi yang datang dari dirinya sendiri, contohnya:; ingin mengubah diri sendiri menjadi lebih baik. Sedangkan motivasi extrinsik yaitu motivasi yang datang dari luar dirinyha sendiri, contohnya: ingin pintar karena di suruh oleh orang lain. Menurut empirisme motivasi itu pada awalnya datang dari luar (external).
2)   Penguatan (reinfosment): biasanya dalam bentukk kata-kata. Seorang guru memberikan sebuah rangsangan kemudian anak didik merespponnya, supaya respon itu tetap di jalani oleh anak didik maka harus ada Reinfosment (penguatan).
·        Sttimulus            Respon              Reinfosment (penguatan).





KKURIKULUM
1.   Rumusan tujuan pembelajaran
2.   Rincian bahan ajar
3.   Penetapan metode pembelajaran
4.   Penetapan/menetapkan penilaian hasil belajar.
Kurikulum adalah program belajar mengajar yang tersusun logis dan sistimatis sebagai pedoman guru dan siswa di sekolah. Selain guru dan murid,orang tua dan masyarakat harus memahami kurikulum.
Kurikulum terdapat 4 komponen: Tujuan, Bahan ajar, Proses ajar, dan Hasil belajar.
Tujuan pembelajaran yaitu untukk mengembangkan potensi yang di miliki peserta didik. Atau rumusan tentang tingkah laku siswa yang di harapkan berubah-ubah setelah mengikuti pembelajaran.
Ada 3 perubahan setelah siswa di belajarkan:
(1) Kognitif (berpikir)
(2) Psikomotor (keterampilan)
(3) Afektif (kesadaran)

(a) Standar Kompetensi adalah kemampuan minimal atau batas minimal kemampuan siswa yang di harapkan setelah melakukan pembelajaran.
(b) Kompetensi Dasar adalah kemampuan awal.
(c) Standar Isi adalah sekurang-kurangnya siswa itu harus diajarkan apa?
Contoh kurikulum KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan), yang isinya:
a.   Merumurkan tujuan pembelajaran,
siswa dapat melakukan service bawah dengan benar.
b.   Menentukan bahan ajar,
Bola voli.
c.   Merumuskan proses ajar/metode belajar,
Metode demonstrasi menunjukan bagaimana sesuatu itu ditunjukan.
d.   Hasil belajar,
Setelah siswa di belajarkan maka di tes (ada tes tulis,tes lisan,dan tes praktek).
Penilaiannya itiu dengan cara apa dalam KTSP?
Penilaian dengan cara tulisan ada yang objektif dan subjekktif:
·        Penilaian objektif: jawabannya sudah ada (PG)
·        Penilaian subjektif: jawabannya di tentukan oleh siswa (essay).
Dalam pembuatan soal itu harus dijadikan alat ukur oleh seorang gurukepada anak didiknya.