TUGAS MAKALAH
ILMU FAAL
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas
Mata Kuliah Ilmu Faal
oleh:
Wawan Setiawan
2124100248
PRODI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS GALUH
2012
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Mata kuliah Ilmu Faal Dasar ini merupakan pra
syarat untuk mengikuti mata kuliah Ilmu Faal Dasar. Demikian pula untuk
mengikuti mata kuliah Ilmu Faal Dasar terlebih dahulu harus memahami tentang
struktur, fungsi dan mekanisme kerja tubuh manusia, terutama pada bahasan kali
ini yaitu tentang system persarafan pada manusia. Dalam mata kuliah Ilmu Faal
Dasar akan dipelajari tentang fungsi atau cara kerja organ-organ tubuh terutama
pada bagian saraf manusia yang mempengaruhi segala aktifitas tubuh secara
mekanik. pengaruh itu dapat terjadi secara spontan atau pun terencana. Membahas
Pengertian Ilmu Faal dasar dan Ilmu Faal Olahraga, perubahan fisiologi yang
bersifat sementara maupun yang bersifat menetap sebagai hasil pelatihan
berbagai kegiatan olahraga, Pengertian Ergosistema, Olahdaya anaerobik dan
aerobilk serta tata hubungannya, Latihan Pendahuluan (”Pemanasan”), Analisis penampilan
olahraga mutu tinggi, latihan otot dan gangguan pada otot, Fisiologi Pembebanan
(beban eksternal dan beban internal), dosis/volume latihan, mekanisme
fisiologik untuk meningkatkan kemampuan maksimal dasar yaitu kapasitas anaerobik
dan kapasitas aerobic, olahraga dalam berbagai kondisi lingkungan yang kurang
menguntungkan (adaptasi dan aklimatisasi), Pemeliharaan Homeostasis, Pengaturan
suhu tubuh, Kekurangan garam dan cairan tubuh, Ketahanan dan kelelahan,
Pemulihan dari Kelelahan, Fisiologi pembelajaran gerak ketrampilan dan latihan
ketrampilan; Cara/alasan menata urutan latihan fisik dan latihan teknik dalam
kaitannya dengan masalah kelelahan dan efisiensi pemanfaatan waktu. Penerapan
Hukum Biofisika sederhana bagi Perbaikan Sistem ventilasi ruangan Olahraga
tertutup. Ke seluruhan materi tersebut harus dapat dikuasai oleh seoreang
pelatih, sehingga pelatih mampu menerapkan metode-metode latihan pada seorang
atlit yang dilatihnya.
2.
Tujuan
Tujuan
kami membuat makalah ini agar kami dapat memenuhi persyaratan mengikuti Ujian
Semester dan syarat mengikuti pelajaran Ilmu Faal Dasar, selain itu tujuan
pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui struktur dan fungsi ergosistema
primer terutama di bagian system saraf pada manusia, yang mempengaruhi segala aktifitas tubuh secara mekanik.
pengaruh itu dapat terjadi secara spontan atau pun terencana. Misalnya
bagaimana otot pada jantung dan otot tungkai yang melaksanakan fungsinya
masing-masing pada waktu istirahat dan pada waktu olahraga. Demikian juga
bagaimana perubahan-perubahan yang terjadi pada saraf manusia bila seseorang
melakukan olahraga, dan bagaimana proses semua gerakan itu dapat dilakukan.
serta agar kita bisa belajar secara otodidak dan mencari sumber informasi
tentang materi tersebut sehingga proses pembelajaran lebih efektif dalam
pemasukan ilmu dari yang diajarkan oleh pengajar. Selesai
mengikuti perkuliahan ini mahasiswa diharapkan mampu mengetahui perubahan
fungsi alat-alat tubuh manusia yang bersifat sementara maupun yang bersifat
menetap, baik saat istirahat maupun saat aktif bekerja atau berolahraga. Di
samping itu juga diharapkan memahami teori-teori dan konsep-konsep Ilmu Faal
Olahraga yang diperlukan untuk dapat menerapkannya secara benar dan baik dalam
tugasnya sebagai Ilmuwan Olahraga, Olahragawan, guru PENJASKES atau sebagai
pelatih olahraga prestasi, oleh karena melatih tiada lain ialah meningkatkan
kemampuan fungsional raga yang berarti menerapkan Ilmu Faal Olahraga dalam
proses pelatihan. Jadi perlu memahami dan menghayati secara mendalam Ilmu Faal
Olahraga, agar tidak terjadi kesalahan penerapan dalam membina olahraga
kesehatan maupun olahraga prestasi, karena derajat sehat dinamis dan prestasi
olahraga akan meningkat secara aman dan efisien setelah melalui masa pelatihan
yang FISIOLOGIS.
BAB II
ISI
A.
STRUKTUR SISTEM NERVORUM
Setiap neuron hanya mempunyai satu akson dan minimal satu
dendrit. Kedua serabut saraf ini berisi plasma sel. Pada bagian luar akson
terdapat lapisan lemak disebut mielin yang merupakan kumpulan sel Schwann yang menempel pada akson. Sel
Schwann adalah sel glia yang membentuk selubung lemak di seluruh serabut saraf
mielin. Membran plasma sel Schwann disebut neurilemma.
1. Bagian
sel saraf
- Dendrit
- Axon
- Membran Axon
- Axoplasma
- Myelin Sheath
- Node of Renvier
2. Warna
saraf
- Warna abu-abu yaitu warna asli
serabut saraf
- Warna putih yaitu warna serabut
saraf yang dilapisi oleh myelin sheath
3. Pengelompokan saraf
Berdasarkan struktur dan fungsinya, sel saraf dapat dibagi
menjadi 3 kelompok, yaitu sel saraf sensori, sel saraf motor, dan sel saraf
intermediet (asosiasi).
4. Sistem
saraf
- Saraf Pusat yaitu, otak, sumsum tulang
belakang (medulla spinalis), dan ganglion-ganglion
- Saraf tepi atau saraf perifer yaitu
susunan yang terletak di luar susunan saraf pusat
B.
FUNGSI SISTEM NERVORUM
1.
Serabut
saraf
Fungsi serabut saraf adalah menghantarkan impuls akibat rangsangan yang
diterima reseptor ke SSP melalui saraf aferen dan SSP menghantarkan impuls ke
efektor melalui saraf eferen.
2.
Sel
saraf
Sel saraf
atau neuron berfungsi
mengirimkan pesan (impuls) yang
berupa rangsang atau tanggapan. Jutaan sel saraf ini membentuk suatu sistem saraf. Setiap neuron terdiri dari satu
badan sel yang di dalamnya terdapat sitoplasma dan inti sel. Dari badan sel keluar dua macam serabut saraf, yaitu dendrit dan akson (neurit).
3. Dendrit
dan Axon
Dendrit
berfungsi mengirimkan impuls ke badan sel saraf, sedangkan akson berfungsi
mengirimkan impuls dari badan sel ke jaringan lain. Akson biasanya sangat
panjang. Sebaliknya, dendrit pendek.
4. Membran
axon dan Axoplasma
Membran
axon befungsi sama dengan membrane sel pada umumnya yaitu sebagai pemisah,
pelindung, dan penghubung antara bagian dalam dan luar axon dan memiliki fungsi
khusus yaitu mampu menghantarkan impuls elektro kimia. Sedangkan Axoplasma
(caian dalam axon) berisi cairan kental dan merupakan bagian dari cairan
interstisial.
5. Myelin
sheath
Fungsi
mielin adalah melindungi akson dan memberi nutrisi. Bagian dari akson yang
tidak terbungkus mielin disebut nodus Ranvier, yang berfungsi mempercepat
penghantaran impuls.
6. Sel saraf sensorik
Fungsi
sel saraf sensorik adalah menghantar impuls dari reseptor ke sistem saraf
pusat, yaitu otak (ensefalon) dan sumsum belakang (medula spinalis). Ujung
akson dari saraf sensori berhubungan dengan saraf asosiasi (intermediet).
7. Sel saraf motorik
Fungsi
sel saraf motor adalah mengirim impuls dari sistem saraf pusat ke otot atau
kelenjar yang hasilnya berupa tanggapan tubuh terhadap rangsangan. Badan sel
saraf motor berada di sistem saraf pusat. Dendritnya sangat pendek berhubungan
dengan akson saraf asosiasi, sedangkan aksonnya dapat sangat panjang.
8. Sel saraf intermediet
Sel
saraf intermediet disebut juga sel saraf asosiasi. Sel ini dapat ditemukan di
dalam sistem saraf pusat dan berfungsi menghubungkan sel saraf motor dengan sel
saraf sensori atau berhubungan dengan sel saraf lainnya yang ada di dalam
sistem saraf pusat. Sel saraf intermediet menerima impuls dari reseptor sensori
atau sel saraf asosiasi lainnya. Kelompok-kelompok serabut saraf, akson dan
dendrit bergabung dalam satu selubung dan membentuk urat saraf. Sedangkan badan
sel saraf berkumpul membentuk ganglion atau simpul saraf
C.
MEKANISME SISTEM
NERVORUM
Impuls dapat dihantarkan melalui beberapa cara,
di antaranya melalui sel saraf dan sinapsis. Berikut ini akan dibahas secara
rinci kedua cara tersebut. .
1. Penghantaran Impuls Melalui Sel Saraf
Penghantaran impuls baik yang berupa rangsangan
ataupun tanggapan melalui serabut saraf (akson) dapat terjadi karena adanya
perbedaan potensial listrik antara bagian luar dan bagian dalam sel. Pada waktu
sel saraf beristirahat, kutub positif terdapat di bagian luar dan kutub negatif
terdapat di bagian dalam sel saraf. Diperkirakan bahwa rangsangan (stimulus)
pada indra menyebabkan terjadinya pembalikan perbedaan potensial listrik
sesaat. Perubahan potensial ini (depolarisasi)
terjadi berurutan sepanjang serabut saraf. Kecepatan perjalanan
gelombang perbedaan potensial bervariasi antara 1 sampai dengart 120 m per
detik, tergantung pada diameter akson dan ada atau tidaknya selubung mielin.
Bila impuls telah lewat maka untuk sementara
serabut saraf tidak dapat dilalui oleh impuls, karena terjadi perubahan
potensial kembali seperti semula (potensial istirahat). Untuk dapat berfungsi
kembali diperlukan waktu 1/500 sampai 1/1000 detik.
Energi yang digunakan berasal dari hasil
pemapasan sel yang dilakukan oleh mitokondria dalam sel saraf.
Stimulasi yang kurang kuat atau di bawah ambang (threshold) tidak akan menghasilkan
impuls yang dapat merubah potensial listrik. Tetapi bila kekuatannya di atas
ambang maka impuls akan dihantarkan sampai ke ujung akson. Stimulasi yang kuat
dapat menimbulkan jumlah impuls yang lebih besar pada periode waktu tertentu
daripada impuls yang lemah.
2. Penghantaran Impuls
Melalui Sinapsis
Titik temu antara terminal akson salah satu
neuron dengan neuron lain dinamakan sinapsis.
Setiap terminal akson membengkak membentuk tonjolan sinapsis. Di dalam
sitoplasma tonjolan sinapsis terdapat struktur kumpulan membran kecil berisi
neurotransmitter; yang disebut vesikula
sinapsis. Neuron yang berakhir pada tonjolan sinapsis disebut neuron pra-sinapsis. Membran ujung dendrit
dari sel berikutnya yang membentuk sinapsis disebut post-sinapsis. Bila impuls sampai pada ujung neuron, maka
vesikula bergerak dan melebur dengan membran pra-sinapsis. Kemudian vesikula
akan melepaskan neurotransmitter berupa
asetilkolin. Neurontransmitter adalah suatu zat kimia yang dapat menyeberangkan
impuls dari neuron pra-sinapsis ke post-sinapsis. Neurontransmitter ada
bermacam-macam misalnya asetilkolin yang terdapat di seluruh tubuh,
noradrenalin terdapat di sistem saraf simpatik, dan dopamin serta serotonin
yang terdapat di otak. Asetilkolin kemudian berdifusi melewati celah sinapsis
dan menempel pada reseptor yang terdapat pada membran post-sinapsis. Penempelan asetilkolin pada reseptor menimbulkan
impuls pada sel saraf berikutnya. Bila asetilkolin sudah melaksanakan tugasnya
maka akan diuraikan oleh enzim asetilkolinesterase yang dihasilkan oleh membran
post-sinapsis.
Bagaimanakah penghantaran impuls dari saraf
motor ke otot? Antara saraf motor dan otot terdapat sinapsis berbentuk cawan
dengan membran pra-sinapsis dan membran post-sinapsis yang terbentuk dari
sarkolema yang mengelilingi sel otot. Prinsip kerjanya sama dengan sinapsis
saraf-saraf lainnya.
Sistem saraf pusat meliputi otak (ensefalon) dan sumsum tulang
belakang (Medula spinalis). Keduanya
merupakan organ yang sangat lunak, dengan fungsi yang sangat penting maka perlu
perlindungan. Selain tengkorak dan ruas-ruas tulang belakang, otak juga dilindungi
3 lapisan selaput meninges. Bila
membran ini terkena infeksi maka akan terjadi radang yang disebut meningitis.
Ketiga lapisan membran meninges dari luar ke
dalam adalah sebagai berikut.
1. Durameter; merupakan selaput yang
kuat dan bersatu dengan tengkorak.
2. Araknoid; disebut demikian karena
bentuknya seperti sarang labah-labah. Di dalamnya terdapat cairan serebrospinalis; semacam cairan limfa
yang mengisi sela sela membran araknoid. Fungsi selaput araknoid adalah sebagai
bantalan untuk melindungi otak dari bahaya kerusakan mekanik.
3. Piameter. Lapisan ini penuh dengan
pembuluh darah dan sangat dekat dengan permukaan otak. Agaknya lapisan ini
berfungsi untuk memberi oksigen dan nutrisi serta mengangkut bahan sisa
metabolisme.
Otak dan sumsum tulang belakang mempunyai 3
materi esensial yaitu:
1. Badan sel yang membentuk
bagian materi kelabu (substansi
grissea)
2. serabut saraf yang
membentuk bagian materi putih (substansi
alba)
3. sel-sel neuroglia, yaitu
jaringan ikat yang terletak di antara sel-sel saraf di dalam sistem saraf pusat
Walaupun otak dan sumsum tulang belakang
mempunyai materi sama tetapi susunannya berbeda. Pada otak, materi kelabu
terletak di bagian luar atau kulitnya (korteks) dan bagian putih terletak di
tengah. Pada sumsum tulang belakang bagian tengah berupa materi kelabu
berbentuk kupu-kupu, sedangkan bagian korteks berupa materi putih.
D.
OTAK
Otak mempunyai lima bagian utama, yaitu: otak
besar (serebrum), otak tengah (mesensefalon), otak kecil (serebelum), sumsum
sambung (medulla oblongata), dan jembatan varol.
1.
Otak
besar (serebrum)
Otak besar mempunyai fungsi dalam pengaturan
semua aktifitas mental, yaitu yang berkaitan dengan kepandaian (intelegensi),
ingatan (memori), kesadaran, dan pertimbangan.
Otak besar merupakan sumber dari semua
kegiatan/gerakan sadar atau sesuai dengan kehendak, walaupun ada juga beberapa
gerakan refleks otak. Pada bagian korteks serebrum yang berwarna kelabu
terdapat bagian penerima rangsang (area
sensor) yang terletak di sebelah belakang area motor yang berfungsi mengatur gerakan sadar atau merespon
rangsangan. Selain itu terdapat area asosiasi yang menghubungkan area motor dan
sensorik. Area ini berperan dalam proses belajar, menyimpan ingatan, membuat
kesimpulan, dan belajar berbagai bahasa. Di sekitar kedua area tersebut dalah
bagian yang mengatur kegiatan psikologi yang lebih tinggi. Misalnya bagian
depan merupakan pusat proses berfikir (yaitu mengingat, analisis, berbicara,
kreativitas) dan emosi. Pusat penglihatan terdapat di bagian belakang.
2. Otak tengah (mesensefalon)
Otak tengah terletak di depan otak kecil dan
jembatan varol. Di depan otak tengah terdapat talamus dan kelenjar hipofisis
yang mengatur kerja kelenjar-kelenjar endokrin. Bagian atas (dorsal) otak
tengah merupakan lobus optikus yang mengatur refleks mata seperti penyempitan
pupil mata, dan juga merupakan pusat pendengaran.
3. Otak kecil (serebelum)
Serebelum mempunyai fungsi utama dalam
koordinasi gerakan otot yang terjadi secara sadar, keseimbangan, dan posisi
tubuh. Bila ada rangsangan yang merugikan atau berbahaya maka gerakan sadar yang
normal tidak mungkin dilaksanakan.
4. Jembatan varol (pons varoli)
Jembatan varol berisi serabut saraf yang
menghubungkan otak kecil bagian kiri dan kanan, juga menghubungkan otak besar
dan sumsum tulang belakang.
5. Sumsum sambung (medulla oblongata)
Sumsum sambung berfungsi menghantar impuls yang
datang dari medula spinalis menuju ke otak. Sumsum sambung juga mempengaruhi
jembatan, refleks fisiologi seperti detak jantung, tekanan darah, volume dan
kecepatan respirasi, gerak alat pencernaan, dan sekresi kelenjar
pencernaan.Selain itu, sumsum sambung juga mengatur gerak refleks yang lain
seperti bersin, batuk, dan berkedip.
6. Sumsum tulang belakang (medulla
spinalis)
Pada penampang melintang sumsum tulang belakang
tampak bagian luar berwarna putih, sedangkan bagian dalam berbentuk kupu-kupu
dan berwarna kelabu.
Pada penampang melintang sumsum tulang belakang
ada bagian seperti sayap yang terbagi atas sayap atas disebut tanduk dorsal dan sayap bawah disebut
tanduk ventral. Impuls sensori
dari reseptor dihantar masuk ke sumsum tulang belakang melalui tanduk dorsal
dan impuls motor keluar dari sumsum tulang belakang melalui tanduk ventral
menuju efektor. Pada tanduk dorsal terdapat badan sel saraf penghubung
(asosiasi konektor) yang akan menerima impuls dari sel saraf sensori dan akan
menghantarkannya ke saraf motor.
Pada bagian putih terdapat serabut saraf
asosiasi. Kumpulan serabut saraf membentuk saraf (urat saraf). Urat saraf
yang membawa impuls ke otak merupakan saluran asenden dan yang membawa impuls
yang berupa perintah dari otak merupakan saluran desenden.
|
Sistem saraf tepi terdiri dari sistem saraf
sadar dan sistem saraf tak sadar (sistem saraf otonom). Sistem saraf sadar
mengontrol aktivitas yang kerjanya diatur oleh otak, sedangkan saraf otonom
mengontrol aktivitas yang tidak dapat diatur otak antara lain denyut jantung,
gerak saluran pencernaan, dan sekresi keringat.
E. SISTEM SARAF
1. Sistem Saraf Sadar
Sistem saraf sadar disusun oleh saraf otak
(saraf kranial), yaitu saraf-saraf yang keluar dari otak, dan saraf sumsum
tulang belakang, yaitu saraf-saraf yang keluar dari sumsum tulang belakang.
Saraf otak ada 12 pasang yang terdiri dari:
- Tiga pasang saraf sensori
- lima pasang saraf motor
- empat pasang saraf gabungan sensori dan motor.
Otak dilihat dari bawah menunjukkan saraf
kranial
Saraf otak dikhususkan untuk daerah kepala dan
leher, kecuali nervus vagus yang melewati leher ke bawah sampai daerah toraks dan
rongga perut. Nervus vagus membentuk bagian saraf otonom. Oleh karena daerah
jangkauannya sangat luas maka nervus vagus disebut saraf pengembara dan
sekaligus merupakan saraf otak yang paling penting.
Saraf sumsum tulang belakang berjumlah 31 pasang
saraf gabungan. Berdasarkan asalnya, saraf sumsum tulang belakang dibedakan
atas 8 pasang saraf leher, 12 pasang saraf punggung, 5 pasang saraf pinggang, 5
pasang saraf pinggul, dan satu pasang saraf ekor.
Beberapa urat saraf bersatu membentuk jaringan
urat saraf yang disebut pleksus. Ada
3 buah pleksus yaitu sebagai berikut.
a. Pleksus cervicalis merupakan gabungan urat saraf leher yang
mempengaruhi bagian leher, bahu, dandiafragma.
b. Pleksusbrachialismempengaruhibagiantangan.
c.
Pleksus Jumbo sakralis yang mempengaruhi bagian
pinggul dan kaki.
2.
Saraf Otonom
Sistem saraf otonom disusun oleh serabut saraf
yang berasal dari otak maupun dari sumsum tulang belakang dan menuju organ yang
bersangkutan. Dalam sistem ini terdapat beberapa jalur dan masing-masing jalur
membentuk sinapsis yang kompleks dan juga membentuk ganglion. Urat saraf yang
terdapat pada pangkal ganglion disebut urat saraf pra ganglion dan yang berada pada ujung ganglion disebut urat
saraf post ganglion.
Sistem saraf otonom dapat dibagi atas sistem
saraf simpatik dan sistem saraf
parasimpatik. Perbedaan
struktur antara saraf simpatik dan parasimpatik terletak pada posisi ganglion.
Saraf simpatik mempunyai ganglion yang terletak di sepanjang tulang belakang
menempel pada sumsum tulang belakang sehingga mempunyai urat pra ganglion pendek, sedangkan saraf
parasimpatik mempunyai urat pra
ganglion yang panjang karena
ganglion menempel pada organ yang dibantu.
Fungsi sistem saraf simpatik dan parasimpatik
selalu berlawanan (antagonis). Sistem saraf parasimpatik terdiri dari
keseluruhan "nervus vagus" bersama cabang-cabangnya ditambah dengan
beberapa saraf otak lain dan saraf sumsum sambung.
Tabel Fungsi Saraf
Otonom
Parasimpatik
|
Simpatik
|
|
|
3.
Gerak
Refleks
Gerak merupakan pola koordinasi yang sangat sederhana untuk
menjelaskan penghantaran impuls oleh saraf.
Gerak pada umumnya terjadi secara sadar, namun, ada pula
gerak yang terjadi tanpa disadari yaitu gerak refleks. Impuls pada gerakan
sadar melalui jalan panjang, yaitu dari reseptor, ke saraf sensori, dibawa ke
otak untuk selanjutnya diolah oleh otak, kemudian hasil olahan oleh otak,
berupa tanggapan, dibawa oleh saraf motor sebagai perintah yang harus
dilaksanakan oleh efektor.
Gerak
refleks berjalan sangat cepat dan tanggapan terjadi secara otomatis terhadap
rangsangan, tanpa memerlukan kontrol dari otak. Jadi dapat dikatakan gerakan
terjadi tanpa dipengaruhi kehendak atau tanpa disadari terlebih dahulu. Contoh
gerak refleks misalnya berkedip, bersin, atau batuk.
Pada gerak refleks, impuls melalui jalan pendek atau jalan
pintas, yaitu dimulai dari reseptor penerima rangsang, kemudian diteruskan oleh
saraf sensori ke pusat saraf, diterima oleh set saraf penghubung (asosiasi)
tanpa diolah di dalam otak langsung dikirim tanggapan ke saraf motor untuk
disampaikan ke efektor, yaitu otot atau kelenjar. Jalan pintas ini disebut lengkung
refleks. Gerak refleks dapat dibedakan atas refleks otak bila saraf
penghubung (asosiasi) berada di dalam otak, misalnya, gerak mengedip atau mempersempit
pupil bila ada sinar dan refleks sumsum tulang belakang bila set saraf
penghubung berada di dalam sumsum tulang belakang misalnya refleks pada lutut.
ada
dua macam reflex yaitu:
a. Reflex
sederhana meiputi, interoceptor dan exteroceptor
-rasa
haus dan lapar
-mengantuk
-batuk
dan bersin
-berkedip
b. Reflex
complex
-naik
sepeda
-melempar
bola basket
-memasukan
bola ke gawang
dsb
Lingkaran
reflex
RANGSANGAN
รจ
RECEPTOR รจ
SARAF AFEREN รจ
SARAF PUSAT รจ
SARAF EFEREN รจ
EFEKTOR
F. KELAINAN SARAF DAN GEJALANYA
|
1.
Kelainan Saraf
Cerebral
Palsy (CP) bila didefinisikan adalah kelainan motorik dini oleh karena cacat
di otak. CP bukan penyakit dan tidak bersifat progresif. Gerakan tubuh di
luar kemauan dan terdapat gangguan koordinasi. CP terjadi pada 1-2 dari 1.000
bayi, tapi 10 kali lebih sering ditemukan pada bayi prematur dan lebih sering
ditemukan pada bayi yang sangat kecil.
f.1. gbr. Anak yang mengalami kelainan saraf
Ada beberapa
faktor resiko anak menderita CP di antaranya, anak yang lahir dengan barat
badan rendah (prematur atau gizi buruk), anak yang lahir kembar, infeksi pada
waktu dalam kandungan (resiko naik 9X), gangguan pembekuan darah atau
kekentalan darah, kekurangan O2, kelainan placenta (gumpalan darah yang
menuju sirkulasi darah bayi), ibu yang cacat mental, dan pengaruh
obat-obatan/zat selama kehamilan.
Sedangkan
gejala saraf yang ditemukan seperti dikatakan Dr. Melani Yustina, Sp.S dalam
sebuah seminar bertajuk “Penyakit Kelainan Saraf Pada Bayi” di RS Pantai
Indah Kapuk (19/4), adalah kejang-kejang/kelumpuhan, gangguan penglihatan,
gangguan pendengaran, gangguan bicara, dan gangguan sifat serta tingkah
laku/intelejensia.
Anak yang
menderita CP biasanya akan mengalami gangguan-gangguan motorik seperti,
gerakan-gerakan di luar kendali, jalan seperti robot, tungkai dan lengan
lemas, atau kombinasi di antaranya.
Cara
pengobatannya bisa digolongkan melalui obat-obatan atau non obat-obatan.
Penyembuhan melalui obat bisa dengan obat anti kejang, vitamin otak, atau
obat untuk mengurangi kekakuan otot. Sedangkan melalui non-obat bisa dengan
cara dioperasi (bedah saraf-Meningocele, Hydrocephalus, Spina Bifida),
fisioterapi, pelatihan okupasi, speech therapy, sekolah luar biasa, kacamata
untuk gangguan refraksi, operasi mata untuk Strabismus, alat bantu dengar,
Orthopedi, dan terapi keluarga dibantu psikolog.
Anak-anak
dengan CP memerlukan pengobatan jangka panjang. Perlu kesabaran dari orang
tua dan keluarga untuk melayaninya. Oleh karena itu, pengobatannya pun
memerlukan biaya yang tinggi dengan hasil yang belum tentu maksimal.
Untuk
mencegah mendapat bayi dengan CP, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.
1.
Jangan menikah
pada umur yang terlalu muda
2.
Jangan menikah
dengan pasangan yang masih ada hubungan keluarga
3.
Jagalah
kesehatan fisik dan mental pada waktu kehamilan
4.
Hindari
rokok, minuman beralkohol, obat-obatan yang tidak dianjurkan dokter
5.
Lakukan
aktifitas fisik sehari-hari yang sehat dan menyenangkan
6.
Usahakan agar
selalu dapat istirahat dan tidur nyenyak
7.
Memeriksakan
secara teratur pada dokter sejak mulai kehamila
2. Peran Nutrisi
Anak sehat
dan cerdas dipengaruhi oleh faktor genetik dan lingkungan (nutrisi dan
stimulasi). Orang tua diharapkan memberikan nutrisi dan stimulasi yang
berguna bagi pertumbuhan anak.
Komponen
nutrisi yang dibutuhkan oleh anak adalah karbohidrat sebagai sumber energi,
protein sebagai sumber pengganti sel tubuh yang rusak, lemak sebagai sumber
energi dan insulator jaringan saraf, serta vitamin dan mineral sebagai zat
pelengkap agar proses pembentukan energi dan sel baru lancar.
Tapi,
penambahan salah satu dari komponen gizi tanpa memperhitungkan keseimbangan
dapat mengakibatkan efek kekurangan di satu sisi dan kelebihan di sisi lain.
Contoh suplementasi DHA yang tidak terkendali dapat menekan produksi AA yang
mengakibatkan efek samping perdarahan.
Kaitannya
dengan peran nutrisi dalam mencegah kelainan syaraf pada bayi atau penderita
CP adalah karena hampir seluruh jaringan otak terdiri atas jaringan lemak.
Berbagai asam lemak, mineral, dan vitamin berperan untuk pembentukan sel
saraf & mielin seperti, asam amino, vitamin B & asam folat, dan vitamin
C-E-beta caroten-selenium.
Semua zat-zat
tersebut terdapat di makanan yang setiap hari dikonsumsi oleh anak. Maka dari
itu, selain pemberian ASI dan makanan pendamping ASI, orang tua harus bisa
memberikan makanan yang terbaik untuk anaknya.
Proses makan
berfungsi sebagai pemenuhan kebutuhan nutrisi anak dan stimulator
perkembangan (fisik, kecerdasan, emosional). Cara praktis dan murah yang
dapat dilakukan oleh setiap keluarga.
|
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Pemantauan atau pemonitoran
dan pengontrolan setiap kegiatan dalam tubuh baik dalam keadaan bangun ataupun
tidur dilakukan oleh jaringan saraf yang kompleks. Jaringan ini membentuk suatu
sistem yang disebut sistem persarafan (nervous system).
Sistem persarafan inilah
yang menerima, mentrasmisis, menyimpan danmerespon
informasi/rangsangan/stimulus/impuls yang ditarik dari dalam atau dari luar
tubuh.
Sistem persarafan bekerja
bersama-sama dengan sistem endokrin atau sistem kelenjar untuk melakukan
sebagian besar pengontrolan dan pengatuan dalam tubuh.
Pada umumnya sistem
persarafan mengatur kegiatan-kegiatan sebagai berikut, yaitu kontaksi dan
relaksasi otot. Peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam alat-alat pencernaan,
pernafasan, dan peedaan darah. Sedangkan sistem endokrin, terutama mengatur
komposisi dan lingkungandalam setiap set dan organ, serta seluruh tubuh.
Organ-organ yang menyusun
sistem persarafan adalah otak, sumsum tulang belakang, saraf perifei dan
indra-indra tubuh.
Kesimpulan dari sistem saraf ini bahwa sistem saraf pada manusia sangat penting, karena saraf merupakan pusat sistem pergerakan aktif pada manusia. Dan
apabila organ pada sistem saraf
pada manusia ada yang rusak, maka akan terganggu juga sistem pergerakan yang menggerakan seluruh tubuh,
dan dari pembahasan sistem saraf
diatas, kita bisa mengetahui kelainan-kelainan pada organ dan penanggulangan atau pengobatan pada organ tersebut.
Daftar Pustaka
Yusuf,
Ucup. Dkk. (2008). Modul Anatomi Manusia.
Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia.
Habibudin,
Tjetjep. (2009). Modul Ilmu Faal I.
Bandung : Univesitas Pendidikan Indonesia
Achmad,
Sofyan. (1992). Physical Activity
Sciences. Campaign : Illinois.
Syamsuri,
Istamar. (2006). Biologi 2a. Malang :
Erlangga.
Tersedia
:
http://www.google.com
http://www.wikipedia.com
http://www.google.co.id/search?q=jembatan+Varol&ie=utf-8&oe=utf-8&aq=t&rls=org.mozilla:en-US:official&client=firefox-a[2 september 2004]
Glosarium
Dendrit :Cabang dari Neuron
yang berfungsi untuk meneruskan rangsang dari sinapsis ke badan sel.
Medula
Spinalis :Saraf yang tipis yang merupakan perpanjangan dari sistem
saraf pusat dari otak dan melengkungi serta dilindungi oleh tulang
belakang. Berfungsi sebagai pengatur gerak refleks
Mikrofibril
:struktur benang-benag halus yang berfungsi untuk menjaga
bentuk dan kepadatan sel saraf
Neurofibril :fibril yang berbentuk
ramping dan panjang, serta terdiri dari mikrotubulus umumnya. Neurofibril
memiliki peranan dalam pengangkutan nutrien dan penyokong sel.
Myelin Sheath :Lapisan phospholipid yang mengelilingi akson pada banyak neuron. Sel Schwannmengsuplai mielin untuk
neuron periferal, dimana oligodendrosit mengsuplai ke sistem saraf pusat
Neuron :Sistem saraf yang terdapat pada tubuh manusia terdiri
atas unit-unit terkecil
Neurolema
:Membran sitoplasma halus yang
dibentuk oleh sel-sel Schwann yang membungkus semua neuron. Neurolemma
merupakan struktur penyokong dan pelindung bagi tonjolan saraf.
Efektor
:Efektor adalah sel atau organ
yang menghasilkan tanggapan terhadap rangsangan
Sinapsis
:Sinapsis adalah titik temu
antara terminal akson salah satu neuron dengan neuron lain
Nodus
Ranvier :Nodus
Ranvier adalah bagian atau titik pada akson yang tidak terbungkus
selubung mielin
Neurotransmitter
:Neurotransmitter adalah
endogen kimia yang mengirimkan sinyal dari neuron ke sel target di sebuah
sinapsis
Arachnoid :selaput jaringan pengikat yang ada
di bagian tengah otak
Oligodendroit
:merupakan sel glia yang
berperan membentuk selaput mielin dalam SSP
Pia
Mater :Selaput jaringan pengikat yang
menempel pada otak
Medulla Oblongata :Sumsum lanjutan yang berperan dalam
refleks fisiologis,
Cerebrum
:merupakan sumber dari semua
kegiatan/gerakan sadar atau sesuai dengan kehendak, walaupun ada juga beberapa
gerakan refleks otak
Selaput Meninges :selaput jaringan pengikat yang
terdiri dai pia mater, duramater dan arachnoid
Cranial
:system saraf tepi yang keluar
dari otak atau masuk ke otak. System saraf ini ada 12
pasang
Hypothalamus
:adalah bagian dari otak yang
berisi sejumlah inti kecil dengan berbagai fungsi. Salah satu fungsi terpenting
hipotalamus adalah untuk menghubungkan sistem saraf ke sistem endokrin melalui
kelenjar pituitary (hipofisis)
Cerebellum :Otak yang berperan dalam
koordinasi motorik dan keseimbangan tubuh
Sel
Schwan :Sel Schwann adalah sel glia yang membentuk selubung lemak di seluruh
serabut saraf myelin
Jembatan
Varol :saluran yang
berisi serabut saraf yang menghubungkan otak kecil bagian kiri dan kanan, juga
menghubungkan otak besar dan sumsum tulang belakang.
Duramater
:Selaput jaringan pengikat yang
menempel ke tulang tengkorak
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !