TUGAS MAKALAH
TEKNIK DASAR DALAM CABANG OLAHRAGA JUDO
Makalah ini
diajukan untuk memenuhi salah satu tugas
Mata Kuliah Judo
Dosen : Ammy
Rachmawati SP.d
oleh:
Wawan Setiawan
2124100248
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN
DAN REKREASI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS GALUH CIAMIS
2012
KATA
PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil
‘Alamin, puji syukur kehadirat Allah SWT. Atas segala limpahan rahmat dan
karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “ Tehknik Dasar Judo”.
Keberhasilan
penyusunan makalah ini juga tidak terlepas dari hasil kerja keras kami dan di
samping itu pula atas dukungan dan bantuan yang berupa moril maupun materil
dari berbagai pihak. Untuk itu kami selaku penyusun makalah mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1.
Ibu Ammy Rachmawati S.Pd selaku
dosen JUDO,
2.
Dan pihak-pihak lain yang secara
langsung maupun tidak langsung telah terlibat dalam pembuatan makalah “ Tehknik
Dasar Judo”.
Kami berharap
semoga bermanfaat khususnya bagi kami pribadi dan umumnya bagi kita semua.
Sesuai dengan pepatah “tiada gading yang tak retak”, demikianlah adanya makalah
ini.
Ciamis, 28 Maret 2012
Penulis,
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam mempelajari Judo kita harus
betul-betul menguasai teknik dasar dan peraturan yang berlaku. Olahraga Judo mengenal dua kata
macam bentuk latihan,yaitu: Kata dan Randori. Kata adalah suatu system latihan
yang meliputi teknik-teknik berupa bantingan,kuncian,cekikan,patahan dan
menyerang bagian-bagian tubuh yang berbahaya. Randori adalah latihan bebas
mengenai semua yang diajarkan memalui latihan Kata yang
dipraktekkan dalam bentuk menyerang dan bertahan.
Judo terdiri
dari dua suku kata, yaitu JU dan DO. JU berarti halus atau lembut, sedangkan DO
adalah cara atau jalan. Jadi arti kata Judo adalah “cara halus atau jalan yang
lembut”, sedangkan jujitsu adalah “teknik yang halus”. Pembagian teknik Judo
secara garis besar, teknik dalam olahraga beladiri Judo dibagi atas tiga bagian
besar. Masing-masing bagian ini kemudian dipecah lagi dalam bagian-bagian yang
lebih kecil. Ketiga bagian teknik utama tersebut yaitu:
1. Nange Waza ( teknik
melempar), terdiri atas dua bagian: Tachi Waza, yaitu teknik melempar sambil
berdiri. Sutemi Waza, yaitu teknik melempar sambil menjatuhkan diri.
2.
Katame Waza (Teknik
permainan bawah), terdiri atas 3 bagian: Osekomi Waza, yaitu teknik
kuncian Shime Waza, teknik patahan sendi.
3. Atemi Waza (Teknik memukul atau
menendang), terdiri 2 bagian: Ude Ate, yaitu menyerang dengan tangan Ashi Ate,
yaitu menyerang kaki.
1.2
Identifikasi Masala
Bagaimana
cara memperaktikan tehnik dasar-dasar Yudo.
1.3
Tujuan
Tujuan dari
pembuatan makalah ini adalah :
1.
Memaparkan cara-cara yang benar
dalam tehknik dasar Yudo.
2.
Memenuhi salah satu tugas mata
kuliah Yudo.
3.
Menambah wawasan bagi penulis.
1.3
Batasan Masalah
Karena
banyaknya permasalahan-permasalahan yang muncul, maka makalah ini hanya akan
membahas tentang Tehknik Dasar Yudo.
BAB II
PEMBAHASAN
1.1
Teknik dasar Judo
Tujuan
utama dari Judo adalah mengembangkan falsafah jiwa. Prof.Jigoro Kano yang menerangkan bahwa
“seseorang yang bergabung dalam suatu kelompok bangsa harus bekerja sama secara
damai demi tercapainya kesejahteraan masyarakat banyak. Untuk itu harus ada satu hubungan yang
erat antara jiwa yang satu dengan yang lain dengan cara melakukan usaha yang
terus-menerus.Untuk mencapai tujuan itu seseorang harus mengembangkan dirinya
sendiri dulu agar bias bekerja sama dengan orang lain demi mencapai tujuan
bersama.Manfaat yang timbul bukan hanya bersifat ekonomis namun juga yang
bersifat moriil”.
Tujuan
kedua dari Judo adalah perkembangan fisik. Dalam teknik
bantingan, cekikan, kuncian, patahan dan teknik-teknik baku faktor fisik
sangatlah penting.Kita dapat meraih hasil yang terbaik melalui latihan
tersebut.
Tujuan
ketiga dari Judo adalah pembelaan diri.Melalui latihan-latihan
Judo kita dapat menghindari kejadian-kejadian yang tidak kita inginkan.Dengan
kata lain,olah raga Judo merupakan usaha menjaga diri dari bahaya yang akan
menimpa kita.
Ikhtiar
untuk mencapai ketiga tujuan tersebut yaitu perkembangan spiritual,kesegaran
fisik dan pembelaan fisik yang dilakukan dengan penuh kesungguhan untuk
mencapai tujuan yang baik tanpa melupakan bahwa kelembutan dapat mengatasi
kekerasan adalah prinsip dasar olah raga Judo.
Teknik
bantingan judo (nage waza) dapat
dibagi menjadi teknik berdiri (tachi waza)
dan teknik menjatuhkan diri (sutemi waza).
Teknik berdiri dibagi lagi menjadi teknik tangan (te waza), teknik pangkal paha (koshi
waza), dan teknik kaki (ashi waza).
Teknik menjatuhkan diri dibagi lagi menjadi teknik menjatuhkan diri ke belakang
(ma sutemi waza) dan teknik
menjatuhkan diri ke samping (yoko sutemi waza).
Teknik kuncian judo (katame waza) dapat dibagi menjadi teknik menahan (osae waza atau osaekomi waza), teknik jepit (shime
waza), dan teknik sambungan (kansetsu
waza).
Teknik menyerang (atemi waza) dengan
tendangan atau pukulan bahkan dengan senjata pisau atau pedang kadang digunakan
untuk latihan bagi judoka tingkatan tinggi, walaupun dalam pertandingan resmi
hal tersebut dilarang,demikian pula pada saat latihan bebas (randori).
A. Teknik bantingan (teknik berdiri)
o
Sapuan lutut - hiza guruma
o
Jegal dari belakang - o soto gari
o
Jegal dari depan - 'ko uchi gari
o
Sapuan samping - deashi barai
o
Bantingan paha - uchi mata
o
Bantingan pangkal paha memutar - o
goshi
o
Bantingan pangkal paha angkat - surikomi
goshi
o
Bantingan pangkal paha sapuan - harai
goshi
o
Lemparan bahu - seoi nage
o
Menjatuhkan tubuh - tai otoshi
o
Lemparan guling belakang - tomoe nage
B.
Teknik kuncian (teknik berbaring)
Teknik kuncian (katame waza) disebut juga teknik berbaring (ne waza) karena teknik ini dilakukan ketika seorang judoka atau
lawannya berbaring menghadap ke atas atau ke bawah.
o
Kuncian pinggang - kesa gatame
o
Kuncian bahu - kata gatame
o
Kuncian empat sisi - yoko shiho
gatame
o
Kuncian empat sisi atas - kami shiho
gatame
o
Kuncian belakang - kataha jime
o
Kuncian kalung - okuri eri jime
o
Kuncian tangan - ude garami
o
Kuncian tangan silang - ude hishigi
juji gatame
C.
UKEMI
Ukemi secara literal bermakna “menerima
(bersama dengan seluruh tubuh)”. Ukemi adalah bagian dari olah gerak seorang
“uke” atau penerima tehnik. Sebagaimana praktisi aikido belajar strategi
tentang bagaimana menghadapi dan melumpuhkan serangan, maka praktisi juga belajar cara mengantisipasi bila menerima tehnik aikido, belajar strategi untuk terjatuh.
tentang bagaimana menghadapi dan melumpuhkan serangan, maka praktisi juga belajar cara mengantisipasi bila menerima tehnik aikido, belajar strategi untuk terjatuh.
Tehnik ukemi terbagi menjadi 3 bagian besar: Mae Ukemi, Ushiro Ukemi dan Yoko Ukemi. Mae Ukemi adalah cara menyalurkan tubuh uke ketika menerima
lemparan ke arah depan uke. Ushiro ukemi
adalah cara menyalurkan tubuh uke ketika menerima tehnik aikido yang
melemparnya ke belakang. Sedangkan yoko
ukemi adalah cara menyalurkan tubuh menerima tehnik lemparan atau
bantingan.
Ukemi menjadi salah ketrampilan dasar untuk
memahami prinsip-prinsip berlatih aikido, sehingga semakin tinggi ketrampilan
aikido seseorang, maka seharusnya semakin tinggi pula ketrampilannya dalam
melakukan ukemi.
Dalam berlatih tehnik bebas atau jiyuwaza,
seorang uke harus bisa dan siap untuk menerima tehnik apapun yang disalurkan
kepadanya. Pada intinya, uke harus siap jatuh kapanpun, dan ia terhindar dari
cidera.
Di dalam kehidupan nyata, ukemi sangat
penting untuk mengajarkan bahwa orang harus bersiap untuk jatuh kapanpun, dan
cepat bangun setelah jatuh. Banyak orang yang tidak siap jatuh di kehidupan
nyata, sehingga ketika tertimpa masalah yang berat hingga terpuruk, mereka
tiada sanggup untuk segera bangun dan membangun hidup baru.
Kita lihat di sekeliling, bagaimana masalah
dikehidupan sehari-hari seperti masalah ekonomi, musibah bencana alam, ketika
datang dalam sekejap saja mampu memporakporandakan segi-segi kehidupan.
Sebagian orang mampu bertahan, sebagian yang lain jatuh stress.
Ukemi, lebih jauh, bukan hanya ketrampilan
fisik yang perlu senantiasa diasah, namun juga mencakup aspek mental dalam
menerima kejatuhan oleh karena suatu permasalahan berat.
1.2
Posisi jatuh
dan berguling
Menguasai posisi ini memungkinkan untuk melindungi diri sendiri
ketika dijatuhkan atau dibanting lawan dan mengurangi ketakutan ketika dilempar
oleh lawan.
a. Jatuh ke belakang (ushiro ukemi).
Kaki disatukan dan tangan juga
disatukan, jatuhkan punggung ke matras dengan tangan lurus di samping tubuh dan
telapak tangan menyentuh lantai untuk menahan jatuh. Lindungi bagian belakang
kepala dengan menyentuhkan dagu ke tubuh.
b. Jatuh ke samping (yoko ukemi).
Dari posisi berdiri, jatuhkan diri
ke belakang, angkat kedua kaki satu persatu, kemudian angkat kedua tangan di
depan tubuh. Berguling ke kanan (atau kiri) matras dengan kepala tetap
dilindungi agar tidak menyentuh lantai. Kemudian tahan tubuh dengan tangan dan
telapak tangan kanan (atau kiri).
c. Jatuh ke depan (mae ukemi).
Jatuhkan diri ke depan dengan
kedua telapak tangan di depan muka, sikut ditekuk. Jatuh tertelungkup dengan
ditahan oleh kedua tangan, badan diluruskan, otot perut dikencangkan, dan tahan
tubuh dengan ditahan oleh kedua tangan dan jari kaki (lutut diangkat).
d. Berguling ke depan (mae mawari ukemi).
Berguna pada saat dilemparkan oleh lawan. Dari posisi berdiri, kaki kanan dimajukan telapak tangan kiri disentuhkan ke lantai. Bahu kanan kemudian dilemparkan ke depan dengan telapak tangan menghadap ke belakang, ini dilakukan bersamaan dengan kedua kaki menjejak lantai dan berguling ke depan. Kedua kaki dan tangan hendaknya menyentuh lantai secara bersamaan.
1.3
Teknik Dasar Pelanggaran
A. Teknik Terlarang
Teknik-teknik atau waza yang
berbahaya tidak diijinkan penggunaannya. Total teknik terlarang berjumlah 31
(32 untuk perempuan). Judoka akan dikenai empat tingkatan sanksi, tergantung
seberapa berat pelanggaran yang dilakukan. Untuk tiap-tiap jenis pelanggaran,
pertandingan dihentikan sejenak dan kedua judoka kembali ke garis
masing-masing.
·
Pelanggaran
ringan (shido) adalah
peringatan untuk pelanggar peraturan yang tidak seberapa berbahaya. Judoka
diberi peringatan awasete chui jika melakukannya untuk kedua
kalinya. Pelanggaran ini memiliki nilai berkebalikan dengan satu koka.
Beberapa tindakan yang akan mendapat peringatan:
1
Seorang judoka
kehilangan semangat bertarung dan tidak menyerang selama lebih dari 30 detik
2
Melepas ikat pinggang
lawan atau ikat pinggang sendiri tanpa izin dari juri
3
Melilit tangan lawan
dengan ujung ikat pinggang (atau ujung baju)
4
Memelintir atau
berpegang pada ujung lengan baju maupun celana lawan
5
Memasukkan bagian
seragam lawan manapun ke dalam mulut (menggigit seragam lawan)
6
Menyentuh wajah lawan
dengan bagian tangan atau kaki manapun
7
Menarik rambut lawan
8
Mengunci telapak
tangan lawan dengan telapak tangan sendiri selama lebih dari 6 detik dalam
posisi berdiri
·
Pelanggaran
kecil (chui) adalah
peringatan untuk pelanggaran yang lebih berat dari pelanggaran ringan.
Pelanggaran ini memiliki efek negatif sebesar yuko Beberapa
contohnya sebagai berikut:
1
Memasukkan bagian kaki
manapun ke seragam lawan, baik ikat pinggang maupun jaket, selama kuncian
dilakukan lawan
2
Mencoba mematahkan
jari lawan untuk melepaskan genggaman lawan
3
Menendang tangan lawan
dengan kaki atau lutut untuk lepas dari cengkeraman lawan
·
Pelanggaran
berat (keikoku) adalah
pelanggaran yang dapat dikenai sanksi dan teguran keras. Judoka yang melakukan
pelanggaran ini akan dikurangi nilainya sebesar setengah angka. Dua pelanggaran
kecil memungkinkan dikenainya sanksi yang sama. Contoh pelanggaran-pelanggaran
berat:
1
Mengunci lengan lawan
(kansetsu waza) di manapun selain di sikut
2
Menarik lawan yang
tergeletak menengadah ke atas di lantai dan kemudian membantingnya kembali
3
Seorang judoka
melakukan tindakan berbahaya apapun yang bertentangan dengan jiwa judo.
·
Pelanggaran
serius (hansoku make) adalah
pelanggaran yang dapat membuat seorang judoka didiskualifikasi karena melakukan
pelanggaran yang sangat berat sehingga membahayakan baik lawannya maupun orang
lain. Empat kali peringatan (shido) juga dapat dikenai sanksi ini.
Yudo adalah olah raga beladiri yang termasuk populer, perlu juga dipelajari.
BalasHapusteknik dasar bola basket