Kecepatan
kecepatan adalah kombinasi dari
kemampuan akselerasi dan waktu reaksi, akan sangat masuk akal jika kedua hal
ini ditingkatkan. Tetapi, jujur saja bahwa kecepatan reaksi seseorang
seringkali lebih ditentukan oleh genetiknya. Karena itu kita akan fokus pada
kemampuan akselerasi. Akselerasi berdasarkan kemampuan untuk mengatasi beban
tubuh anda sendiri dan mendorong secepat mungkin.
Untuk mengatasi yang pertama
(beban tubuh), kuncinya adalah menjadi lebih kuat. Dengan anda mempunyai
kekuatan, maka tubuh anda akan terasa lebih ringan dan tentunya lebih mudah
untuk bermanuver.
Untuk mengatasi yang kedua, ada
dua hal yang dapat anda lakukan. Yang pertama adalah latihan sprint atau lari
cepat. Tetapi ini bukanlah tipe sprint normal seperti yang anda pikirkan,
dimana anda berlari secepat mungkin sejumlah waktu tertentu, beristirahat pada
periode yang pendek, kemudian sprint lagi. Disini kita menyebutnya
conditioning.
Sprint yang sebenarnya perlu
berkualitas yang lebih tinggi, dengan istirahat lebih dari cukup antar sprint.
Periode istirahat yang lebih panjang ini bisa memastikan anda tidak kelelahan
dari sprint yang sebelumnya. Gerakan
yang cepat dan reaksi yang cepat merupakan kualitas utama dari olahraga
prestasi. Pelatih seringkali memuji pemainnya atau timnya yang memiliki
kecepatan. Kecepatan (simbol: v) atau velositas adalah suatu vektor dari besar
dan arah gerakan. Nilai absolut skalar (magnitudo) dari kecepatan disebut
kelajuan (bahasa Inggris: speed). Kecepatan dinyatakan dengan perubahan jarak
yang ditempuh per satuan waktu. Kecepatan dinyatakan dengan jarak yang ditempuh
per satuan waktu. Sedangkan kecepatan lari yaitu kemampuan seseorang untuk
berlari untuk menempuh jarak dengan waktu yang sesingkat-singkatnya atau
secepat-cepatnya. Kecepatan sangat diperlukan dalam olahraga atletik maupun
pada olahraga lainnya. Kecepatan menurut Harsono yaitu untuk melakukan gerakan-gerakan
yang sejenis secara berturut-turut dalam waktu sesingkat-singkatnya atau
kemampuan untuk menempuh jarak dalam waktu yang sesingkat-singkatnya.
Kecepatan
merupakan sejumlah gerakan per waktu. Reaksi berarti kegiatan (aksi) yang
timbul karena satu perintah atau suatu peristiwa. Dari penjabaran tersebut,
maka kecepatan reaksi adalah gerakan yang dilakukan tubuh untuk menjawab
secepat mungkin sesaat setelah mendapat suatu respons atau peristiwa dalam
satuan waktu.
Dalam banyak cabang olahraga, kecepatan merupakan komponen fisik yang sangat penting. Kecepatan menjadi faktor penentu di cabang-cabang olahraga, kecepatan merupakan hal yang sangat dibutuhkan dalam suatu pertandingan. Dalam olahraga sepaktakraw, kecepatan adalah hal yang mutlak diperlukan terutama dalam melakukan servis, smash dan block, seperti yang dikemukakan oleh Frank W. Dick, kecepatan dalam teori kepelatihan berarti kemampuan menggerakkan anggota badan, kaki atau lengan atau bagian statis pengumpil tubuh bahkan keseluruhan tubuh dengan kecepatan terbesar yang mampu dilakukan.
Dalam aktivitas gerakan sepaktakraw seperti smash kedeng, kecepatan tendangan merupakan hal yang sangat diperlukan agar dengan segera bola yang ditendang mengarah ke daerah tersulit pertahanan lawan. Kecepatan menurut Harsono, ialah kemampuan untuk melakukan gerakan-gerakan yang sejenis secara berturut-turut dalam waktu yang sesingkat-singkatnya. Secara kinesiologis, Dadang M. Mengemukakan bahwa kecepatan sebagai perubahan posisi benda pada arahnya dalam satu satuan waktu5. Menurut M. Sajoto, kecepatan adalah kemampuan seseorang untuk mengerjakan gerakan berkesinambungan dalam bentuk yang sama dalam waktu yang sesingkat-singkatnya.
Berdasarkan pendapat di atas, dapat dikemukakan bahwa kecepatan adalah kemampuan untuk memindahkan atau merubah posisi tubuh atau anggota tubuh dalam menempuh suatu jarak tertentu dalam waktu yang sesingkat-singkatnya dengan satuan waktu. Agar seseorang bereaksi dengan cepat, kecepatan harus dirangsang gerak secepat mungkin.
Kecepatan reaksi dikemukakan oleh Claude Bouchard yang dalam terjemahan oleh Moeh. Soebroto bahwa : kecepatan reaksi adalah kualitas yang memungkinkan memulai suatu jawaban kinetis secepat mungkin setelah menerima suatu rangsang7. Kecepatan reaksi merupakan kualitas yang sangat spesifik yang terlihat melalui berbagai jalan keanekaragaman manifestasi tersebut dapat dikelompokkan dalam 3 tingkatan :
Dalam banyak cabang olahraga, kecepatan merupakan komponen fisik yang sangat penting. Kecepatan menjadi faktor penentu di cabang-cabang olahraga, kecepatan merupakan hal yang sangat dibutuhkan dalam suatu pertandingan. Dalam olahraga sepaktakraw, kecepatan adalah hal yang mutlak diperlukan terutama dalam melakukan servis, smash dan block, seperti yang dikemukakan oleh Frank W. Dick, kecepatan dalam teori kepelatihan berarti kemampuan menggerakkan anggota badan, kaki atau lengan atau bagian statis pengumpil tubuh bahkan keseluruhan tubuh dengan kecepatan terbesar yang mampu dilakukan.
Dalam aktivitas gerakan sepaktakraw seperti smash kedeng, kecepatan tendangan merupakan hal yang sangat diperlukan agar dengan segera bola yang ditendang mengarah ke daerah tersulit pertahanan lawan. Kecepatan menurut Harsono, ialah kemampuan untuk melakukan gerakan-gerakan yang sejenis secara berturut-turut dalam waktu yang sesingkat-singkatnya. Secara kinesiologis, Dadang M. Mengemukakan bahwa kecepatan sebagai perubahan posisi benda pada arahnya dalam satu satuan waktu5. Menurut M. Sajoto, kecepatan adalah kemampuan seseorang untuk mengerjakan gerakan berkesinambungan dalam bentuk yang sama dalam waktu yang sesingkat-singkatnya.
Berdasarkan pendapat di atas, dapat dikemukakan bahwa kecepatan adalah kemampuan untuk memindahkan atau merubah posisi tubuh atau anggota tubuh dalam menempuh suatu jarak tertentu dalam waktu yang sesingkat-singkatnya dengan satuan waktu. Agar seseorang bereaksi dengan cepat, kecepatan harus dirangsang gerak secepat mungkin.
Kecepatan reaksi dikemukakan oleh Claude Bouchard yang dalam terjemahan oleh Moeh. Soebroto bahwa : kecepatan reaksi adalah kualitas yang memungkinkan memulai suatu jawaban kinetis secepat mungkin setelah menerima suatu rangsang7. Kecepatan reaksi merupakan kualitas yang sangat spesifik yang terlihat melalui berbagai jalan keanekaragaman manifestasi tersebut dapat dikelompokkan dalam 3 tingkatan :
- Pada tingkat rangsang, dalam suatu persepsi tanda bersifat penglihatan, pendengaran dan perubahan.
- Pada tingkat pengambilan keputusan, kerap kali perlu dipilih perpektif dalam kepenuhan aneka ragam tanda agar hanya mereaksi pada rangsang yang tepat.
- Pada tingkat pengorganisasian reaksi kinetis, diskriminasi atau pilihan perpektif biasanya disertai perlunya penetapan pilihan diantara berbagai respons kinetis yang dibuat setelah itu.
Hal
yang sama dikemukakan oleh Suharno H.P bahwa faktor-faktor penentu khusus
kecepatan reaksi yaitu : tergantung iritabilita dari susunan syaraf, daya
orientasi situasi yang dihadapi oleh atlet, ketajaman panca indera dalam
menerima rangsangan, kecepatan gerak dan daya ledak otot.
Kecepatan reaksi atau daya reaksi adalah kemampuan merespons sesaat setelah stimulus yang diterima syaraf yang berupa bunyi atau tanda lampu menyala.
Beberapa prinsip yang perlu ditaati dalam usaha meningkatkan pengembangan kecepatan reaksi yaitu meningkatkan pengenalan terhadap situasi persepsi khusus dan mengotomatisasikan semaksimal mungkin jawaban motoris yang perlu dibuat atau sikap kinetis yang perlu dipilih dalam situasi nyata. Oleh karena itu sangat perlu adanya metode latihan yang mengkondisikan atlet pada situasi pertandingan yang sesungguhnya, di mana atlet dituntut melakukan gerakan secepat-cepatnya dalam waktu yang singkat.
Dari uraian di atas dapat dikemukakan bahwa kecepatan reaksi adalah kemampuan individu dalam melakukan gerakan dari mulai adanya stimulus hingga berakhirnya respons dalam waktu yang sesingkat-singkatnya.
Maka, kedua apit itu dituntut untuk memiliki kecepatan reaksi yang baik dalam melakukan smash kedeng agar lawan tidak sempat mengantisipasi ke mana bola akan diarahkan. Dengan memiliki kecepatan teknik yang baik didukung dengan kecepatan reaksi yang tinggi akan mempengaruhi keberhasilan dalam melakukan smash kedeng dengan bagian luar samping kanan.
Kecepatan reaksi atau daya reaksi adalah kemampuan merespons sesaat setelah stimulus yang diterima syaraf yang berupa bunyi atau tanda lampu menyala.
Beberapa prinsip yang perlu ditaati dalam usaha meningkatkan pengembangan kecepatan reaksi yaitu meningkatkan pengenalan terhadap situasi persepsi khusus dan mengotomatisasikan semaksimal mungkin jawaban motoris yang perlu dibuat atau sikap kinetis yang perlu dipilih dalam situasi nyata. Oleh karena itu sangat perlu adanya metode latihan yang mengkondisikan atlet pada situasi pertandingan yang sesungguhnya, di mana atlet dituntut melakukan gerakan secepat-cepatnya dalam waktu yang singkat.
Dari uraian di atas dapat dikemukakan bahwa kecepatan reaksi adalah kemampuan individu dalam melakukan gerakan dari mulai adanya stimulus hingga berakhirnya respons dalam waktu yang sesingkat-singkatnya.
Maka, kedua apit itu dituntut untuk memiliki kecepatan reaksi yang baik dalam melakukan smash kedeng agar lawan tidak sempat mengantisipasi ke mana bola akan diarahkan. Dengan memiliki kecepatan teknik yang baik didukung dengan kecepatan reaksi yang tinggi akan mempengaruhi keberhasilan dalam melakukan smash kedeng dengan bagian luar samping kanan.
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !